Minggu, 24 Februari 2013

Makanan makanan khas dari kebumen


1.SATE AMBAL
Sekalipun ada Sate Kambing dan Sate ayam dari Madura misalnya, Sate Ambal tidak terasa tersaingi, bahkan tak sedikit ada rasa akan tersingkirkan. Bahkan, sate tersebut semakin dicari orang terutama bagi mereka yang pernah mencobanya.
Bagi Wisatawan yang kebetulan mengunjungi obyek wisata di Kabupaten Kebumen, atau hanya sekedar untuk datang di kota Lawet ini, bisa menikmati Sate Ambal ini dengan hanya mengeluarkan uang tak lebih dari Rp 8.000,- untuk satu orang.
Perlu diketahui, bahwa Sate Ambal yang cukup terkenal ini berada di Desa Ambalresmi, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen. Kalau dari pasar Kutowinangun menuju arah barat, ada pertigaan terus ambil jalan ke kiri sekitar 10 km dan dari Kecamatan Ambal menuju arah timur.
Saat ini, penjual Sate Ambal ini yang cukup terkenal adalah Pak Kasman 52 tahun, yang katanya menjadi penjual sate sejak masih Sekolah Rakyat. Pengetahuannya membuat sate ini diperoleh dari ayahnya yang bernama Pak Sabar, di mana orang tersebut dulu juga cukup terkenal.
Keturunan
Beberapa sumber mengatakan, bahwa penjual Sate yang ada di Ambal ini dulunya memang merupakan keturunan dari orang tuanya yang berjualan sate. Tanpa ada “darah sate” yang mengalir di tubuhnya itu, konon tak akan bisa membuat Sate yang bisa membuat orang ketagian untuk melahapnya.
Hal tersebut diakui oleh Pak Kasman, selain orang tuanya Pak Sabar yang juga pembuat dan penjual sate, kakeknya yang bernama Samikin juga merupakan Tokoh Sate Ambal. Untuk itu, Pak Kasman merupakan keturunan ketiga dari tokoh sate Ambal yang sekarang sedang terkenal.
Hal ini bisa dibuktikan, sewaktu Bupati Kebumen, Amin Sudibyo menikahkan anaknya yang perempuan belum lama ini, Pak Kasman diminta untuk membuatkan Sate Ambal di rumah Dinas Bupati tersebut, untuk tamunya yang hadir. Untuk keperluan tersebut, Pak Kasman mengerahkan sejumlah tenaganya sejak dari memotong sampai menjadi sindikan Sate yang siap untuk dibakar, maksudnya dipanggang.
Selain itu, Pak Kasman juga sering mendapat panggilan untuk hal yang sama. Baik itu untuk keperluan acara pernikahan, atau resepsi ulang tahun. Namun begitu, di rumah selalu tersedia Sate yang sudah siap untuk disantap.
Untuk bisa membuat Sate yang benar-benar bisa membuat orang segera ingin menyantapnya, ternyata ada beberapa hal yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah ayam betina, atau ayam babon yang dagingnya banyak mengandung gajih. Lagi pula, ayam jantan seperti jago katanya tak akan bisa menjadi Sate yang enak.

2.LANTHING
Salah satu makanan khas yang ada di Kabupaten Kebumen adalah LANTHING. Makanan kecil yang bahan bakunya berasal dari pohon ketela (budin=Jawa) ini lebih dikenal sebagai Lanthing Karanganyar. Tidak salah, karena yang membuat makanan tersebut adalah para warga di Dukuh Sanggrahan Desa Meles Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen.
Jangan salahkan orang kalau akhirnya yang lebih dikenal adalah nama Lanthing Karanganyar. Sebab lokasi desa pembuat lanthing ini berada di sebelah selatan Pasar Karanganyar. Bahkan, sebagian besar toko yang menjual Lanthing ini di Karanganyar. Untuk itu lebih dikenal sebagai Lanthing Karanganyar.
Tak apalah, yang jelas makanan kecil yang sangat digemari masyarakat ini terasa ‘renyah’ dan ‘gurih’ dan membuat lidah ini serasa ingin selalu ketagihan. Dan yang lebih khas lagi, warna dari Lanthing ini adalah dua warna, yakni Lanthing Merah dan Lanthing Putih.
Ada yang mengatakan, kalau saat dimulainya pembuatan makanan tersebut terjadi saat Indonesia menjelang Kemerdekaan. Untuk itu ada suatu niat menanamkan rasa cinta pada Bendera sang Merah Putih, yang diwujudkan secara samar dalam sebuah makanan kecil yang kemudian diberi nama Lanthing ini. Lanthing Super
Jangan salah, makanan Lanthing ini juga ada kualitas jenis super dan biasa. Untuk itu harganya pun berbeda antara yang Lanthing Super dan Lanthing jenis biasa. Sekalipun lebih mahal, jenis ini katanya lebih mudah untuk dijual. Permintaannya banyak dari luar Kabupaten Kebumen.
Begitu juga sebaliknya, anda jangan salah pilih kalau beli makanan tersebut. Sekarang ini ada produksi Lanthing yang bukan dari Dukuh Sanggrahan, tetapi rasa dan mutunya jauh berbeda sekalipun harganya relatif lebih murah. Untuk tidak salah beli, bisa langsung membeli di Pengrajin Dukuh Sanggrahan Desa Meles Kecamatan Adimulyo.
Bahkan makan Lanthing ini telah membuka lapangan kerja bagi banyak orang, termasuk di dalamnya adalah para pengecer yang setiap saat keliling dari toko ke toko, bagi yang produksinya tak ada pesanan dari konsumen. Makanan kecil Lanthing ini kini bisa didapatkan di toko-toko sepanjang jalan Pasar Karanganyar dan beberapa toko di Kebumen atau Gombong. Namun tak sedikit yang dijajakan di sejumlah Obyek Wisata. Itulah Lanthing, gurih dan nikmat rasanya untuk dikunyah dan mengundang selera.
3.BENGKOANG
Keunggulan Bengkoang Prembun
JIKA melewati jalan raya Prembun di Kabupaten Kebumen, di kiri dan kanan jalan raya, Anda akan bertemu dengan banyak pedagang bengkoang. Jarak pedagang satu dengan yang lain tidak terlampau jauh, yakni antara 1 hingga 20 meter. Uniknya, bengkoang di daerah ini selalu ada sepanjang tahun. Tidak mengherankan jika daerah ini identik dengan bengkoang.
Bengkoang (Pachyrhizus Erosus) adalah suatu terna merambat, berdaun majemuk dan beranak daun delapan. Ia masih merupakan salah satu anggota famili leguminoceae. Bunga-bunga tersusun dalam satu tandan yang panjangnya 15-25 cm, buah berbulu halus berbentuk polong dan berisi empat-sembilan biji, umbi akar putih, berbentuk gasing yang kulitnya mudah dikupas.
Perbanyakan dilakukan melalui stek batang, umbi maupun biji yang biasa ditanam di atas bedengan-bedengan di tanah sawah.
Biji bengkoang memerlukan waktu 1-3 minggu untuk berkecambah. Setelah umur satu bulan, tanaman diberi tonggak panjang sebagai penunjang untuk merambat agar diperoleh umbi yang besar. Umbi bengkoang umumnya dipanen setelah tanaman berumur 6-11 bulan.
Bengkoang atau bengkuang dikenal dari umbi (cormus) putihnya yang bisa langsung dimakan dalam bentuk buah segar, sebagai rujak, asinan atau dijadikan masker untuk menyegarkan wajah dan memutihkan kulit.
Di Kebumen, menurut data BPS Kebumen (2005-2007) ada empat Kecamatan sentra produksi bengkoang yang total produksinya berkisar 5,020-7,030 ton per tahun yakni, Prembun, Mirit, Bonorowom dan Padureso.
Dari keempat kecamatan tersebut, Prembun sebagai produsen bengkoang tertinggi dengan luas lahan pada 2007 sekitar 72 Ha dengan produksi mencapai 3,278 ton per tahun, Mirit 18 Ha dengan produksi 838 Kuintal per tahun kemudian Bonorowo 11 Ha dan produksi 528 Kuintal per tahun disusul Padureso 8 Ha dengan produksi 376 Kuintal per tahun.
Ada sekitar 28 lapak tempat berdagang para pedagang bengkoang yang terbuat dari bambu berjajar dipinggir jalan Raya Prembun. Dari lapak-lapak yang ada jumlahnya pasang surut. Tidak semua lapak aktif. Ada beberapa lapak yang sudah rusak dan tidak terawat lagi yang kemungkinan memang telah ditinggalkan pemiliknya.
Lapak-lapak yang rusak dan dibiarkan begitu saja bisa mengurangi keindahan kota karena terletak persis ditepi jalan raya. Pemerintah seharusnya membantu penataan lapak dengan terobosan membuat lapak-lapak semipermanen yang baik, nyaman, dan tertata rapi.
Ditinjau dari prospeknya, bengkoang cukup menjanjikan apalagi jika dikemas dengan baik. Ini bisa dilihat dari banyaknya pedagang bengkoang yang selalu ada sepanjang tahun. Harga bengkoang di tingkat pedagang dijual bervariasi antara Rp 5.000-Rp 8.000 per ikat.
Di samping itu, hal yang lebih penting lagi adalah bengkoang sudah menjadi produk khas yang identik dengan daerah Kebumen khususnya Kecamatan Prembun dan sekitarnya. Seperti halnya Jepara yang terkenal dengan durian Petruk, Demak terkenal dengan belimbing montoknya, demikian pula beberapa daerah lain di Jateng terdapat buah-buahan yang identik dengan daerah tersebut.
Dengan demikian sudah seharusnya apabila Pemerintah Kabupaten untuk lebih memperhatikan nasib dan keberlangsungan pasar bengkoang, para petani bengkoang agar lebih maju dan terus mengupayakan perluasan pemanfaatan produk bengkoang (diversifikasi).
Pengolahan
Secara umum bengkoang sudah terkenal digunakan sebagai bahan baku campuran berbagai produk baik kecantikan atau kosmetik, makanan seperti rujak dan lain sebagainya. Namun kenyataannya, di Kebumen sendiri belum terlihat nyata adanya langkah upaya pengembangan pemanfaatan bengkoang ini.
Pengolahan bengkoang menjadi jus atau minuman kesehatan seperti yang pernah digagas oleh Angkatan Muda Nasionalis Demokrat (AMND) Kebumen (SM, 22/12/2004) silam juga perlu ditindaklanjuti. Dengan dukungan produksi bengkoang yang mencapai lebih dari 7 ton per tahun sudah cukup memungkinkan. Dan tentu produksi bisa diperbesar lagi jika semakin menguntungkan para petani bengkoang.
Pengembangan dalam skala home industri juga cukup bagus. Dengan diversifikasi produk dari bahan asal bengkoang, nantinya pedagang tidak hanya menjual bengkoang segar saja tetapi juga ada jus bengkoang maupun keripik bengkoang bila produk-produk ini benar-benar bisa dikembangkan.
Usaha ini nantinya mampu memberikan banyak dampak positif diantaranya menyerap banyak tenaga kerja, meningkatkan taraf perekonomian masyarakat petani dan juga pedagang bengkoang. Dengan mengolahnya menjadi minuman kemasan jus buah bengkoang, kripik bengkoang, dan lain sebagainya akan semakin meningkatkan nilai jual dari hanya sekadar berjualan buah bengkoang segar saja.
Kripik bengkoang cukup potensial. Selain memiliki rasa yang cukup enak, juga memiliki tingkat kerenyahan yang bagus sebagai sebuah komoditas perdagangan makanan olahan. Namun, karena kendala permodalan usaha kripik bengkoang ini terkesan timbul tenggelam. Aspek permodalan yang tinggi dalam usaha ini akan menyulitkan pengusaha keripik bengkoang untuk mengembalikan modal usaha yang ditanamnya.
Soal kualitas, keripik bengkoang tak perlu disangsikan lagi. Namun sayang dari sisi ekonomi, saat ini masih sulit untuk dijadikan sebagai produk usaha yang menguntungkan karena keterbatasan modal dan tidak ada pembinaan.
Peran dan perhatian khusus pemerintah kabupaten sangat diperlukan agar usaha para petani dan pedagang bengkoang lebih maju.

GULA MERAH
Petani gula kelapa di daerah kabupaten kebumen
Gula merah (gula kelapa) adalah salah satu hasil alam khas kabupaten KEBUMEN, yg sudah di kenal luas khususnya di daerah jawa.
Selain penghasil gula merah, di kab. Kebumen juga bayak terdapat Obyek wisata alam, seperi wisata laut, wisata goa, wisata peggunungan dll.
Di daerah kab.Kebumen salah satu daerah penghasil gula merah ada di daerah perbukitan gunung sewu, tepatnya di kecamatan ayah, mayoritas petani gula merah di kec. ayah berada di desa-desa di daerah pegunungan. seperti desa Tlagasari, Kalibangkang, Argosari,Watukelir dll.
proses pembuatan gula merah membutuhkan tennaga dan waktu yg cukup lama, sebelum menjadi gula merah petani harus terlebih dahulu mengambil air nira (sajeng/badheg/legen)dari pohon kelapa(menderes/ mendewa), setelah air nira di ambil, lalu air nira di masak menggunakan waja dan api selama kuranglebih 2-3 jam sampai air nira kental dan berwarna kunig ke mereh-merahan(semengka). lalu air nira yg sudah kental/ sudah menjadi gula cair diankat dan di aduk(kebuk) selama kurang lebih 20-30 menit, agar gula menjadi lebih kental dan mudah untuk di cetak. setelah itu gula di cetak menggunakan cetakan dan di diamkan selama 10-15 menit agar gula dingin dan menjadi keras. apabila sudah keras gula di pak(menggunakan karung) dan siap di jual.
JIPANG KACANG
Jipang Kacang Khas Kebumen
Jipang kacang merupakan makanan khas kebumen yang terbuat dari kacang dan gula merah. Makanan ini rasanya manis dan gurih. Jipang dapat dimakan sebagai cemilan saat santai bersama keluarga. Di jalan raya Gombong-Kebumen banyak ditemui penjual jipang.
GOLAK/ GEMBUS
Golak & Gembus(Enggeng) adalah jajanan khas dari Karanganyar, Kebumen, Gombong, Cilacap, Banyumas dan sekitar. Biasanya jajanan ini dijual manakala ada pertunjukan rakyat seperti ada yang nanggap Kuda Lumping dan Wayang. Dengan demikian, memang susah mencari jajanan ini pada hari-hari biasa.
Sebagai informasi, ada penjual Golak & Gembus yang biasa mangkal sore-sore di pojok selatan alun-alun Karanganyar dekat warung Bakso Pak Cipto (lihat foto diatas, oleh Bpk. Marsikin).
Perbedaan antara Golak & Gembus adalah berdasarkan bentuknya. Golak dibentuk seperti angka delapan “8″ besar-besar (lebih besar dari lanting), sedangkan Gembus dibentuk huruf nol “O”. Kedua-duanya digoreng dengan minyak kelapa, dan enak dimakan sewaktu jajanan tersebut masih fresh dan hangat.
Bagaimana dara membuat Gembus & Golak? Bahan utama untuk membuat Golak & Gembus adalah ketela pohon / singkong. Untuk itu perlu dipilih singkong yang bagus dan tidak mengandung racun, karena ada beberapa jenis singkong yang mengandung racun. Singkong dikuliti dan direndah terlebih dahulu untuk membuang racun atau zat yang tidak diinginkan, dan dijemur. Kemudian singkong diparut kasar, kemudian dicampur sedikit air, ditambah bumbu, dan diaduk-aduk kental seperti lempung. Selanjutnya dibentuk menjadi Golak & Gembus dan digoreng dengan minyak kelapa.
Anak-anak jaman sekarang lebih menyukai jajanan pabrik seperti ciki, wafer, roti dan lain-lain, sehingga mereka tidak mengenal Golak & Gembus. Apakah jajanan khas ini akan semakin langka dan sulit didapat, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
sumber : kebumenkab.go.id

1 komentar:

  1. sy ingin memberikan sedikit kritik kpd penulis, sy adalah salah 1 warga di sekitar prembun yg tentunya th persis tanaman bengkoang baik dr mulai pembibitan sampai pemanenan, bahwa yg namanya tanaman bengkoang dr biji menjadi kecambah/tumbuh tunas tdk perlu memerlukan waktu 1-3 minggu, cukup 3 hari sdh menjadi kecambah dan siap ditanam, dan tanaman bengkoangpun bila sdh panjang batangnya tdk menggunakan tonggak untuk mempermudah merambatnya tanaman tsb, justru sebaliknya bila tanaman bengkoang sdh berumur krg lbh 1 bln sdh mulai perlu pemangkasan agar buah cpt besar, terkecuali tanaman bengkoang yg akan dijadikan bibit memang perlu tempat rambatan agar mempermudah bunga bengkoang tumbuh dan menjadi semacam tanaman buncis, serta pemanenanpun tidak perlu hingga 6-11 bulan melainkan cukup waktu 3-5 bulan sdh bisa dipanen, mungkin itu sedikit revisi yg perlu diperhatikan.

    BalasHapus